Terkait Proyek Jalan Nasional Baso-Batas Riau Pelaksana  PT. Multicon Jagat Perkasa, Kontrak 20.M . Komisi V DPR RI Athari, Nilai Proyek Jalan Nasional Satker PJN 1, PPK 1.2, Kacau

Sumbar.Padang.Ovumnews.com—Terkait Proyek yang dikerjakan oleh  PT. Multicon Jagat Perkasa Proyek Jalan  Nasional Baso-Batas Riau senilai Rp20 M dibawah tanggungjawan Kepala Satker (Ka Satker) Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah 1 Sumbar, Tahibur dan Pejabat Pelaksana Kegiatan (PPK) 1.2, Yasrul Rahim, menuai tanggapan Athari Gauthy Ardi, anggota Komisi V DPR RI.

Kata Athari bermottokan,”Pembangunan Infrastruktur Harus Disertai Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusianya” mengatakan, itu namanya pekerjaan kacau

“PT. Multicon Jagat Perkasa yang mengerjakan proyek tersebut tak serius dan kacau. Apalagi, mereka yang bertanggungjawab terhadap pekerjaan ini, Satker PJN 1 dan PPK 1.2, bilang, wajar rusak lagi. Ini namanya ngaco. Besok saya rapat dengan Kementerian PUPR akan saya sampaikan masalah ini. Jika ingin tanggapan lebih lanjut langsung saja ke Dirjen Bina Marga. Khan, ini jalan nasional, masuk APBN,” kata Athari Gauthy Ardi, anggota Komisi V DPR RI dan anggota Fraksi PAN, Dapil Sumbar 1 via WAnya.

Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) III Padang, Bambang Pardede, pengganti Aidil Fiqri melalui WA nya mengatakan, dalam rapat internal kami, sudah terpetakan kondisi yang disampaikan media ini. “Kami akan tindak lanjuti,” kata Bambang Pardede.

Meski, sudah beberapa kali diberitakan media ini pekerjaan preservasi Jalan Baso – Batas Riau, namun carut marut pekerjaan masih terjadi. Pasalnya, proyek mulai kontrak bulan Februari 2020, kondisinya sangat memprihatinkan. Padahal,
Kasatker PJN Wilayah 1, Thaibur via WAnya, mengaku sudah ditangani.

Kenyataan, telusuri media ini, Jumat (19/6) proyek di lingkungan Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Bina Marga Balai Pelaksanaan Jalan Nasional III, Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Provinsi Sumatera Barat, masih ada beberapa titik rawan kecelakaan. Pasalnya, proyek tanggungjawab Kepala Satuan Kerja (Satker) dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) itu masih banyak ruas jalan Baso – Batas Riau, bermasalah.

Buktinya, dititik jalan Hulu Aia dan Rimbo Data, Pangkalan, proyek bersumber dana APBN, tahun anggaran 2020, nomor kontrak 04/PKK/SK-PJN1-Bb.03.23.1.2/II/2020, tanggal kontrak 10 Februari 2020, nilai kontrak Rp. 20.165.185.000, L waktu pelaksanaan 325 hari kalender, kontraktor pelaksana PT Multicon Jagad Perkasa, konsultan supervisi PT Transka Dharma Konsultan KSO, CV. Arya Techno Konsultan, masih terlihat lobang besar bagaikan kubangan kerbau

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.2, Satuan Kerja (Satker) Pelaksana Jalan Nasional (PJN) Wilayah Sumbar, Yasrul Rahim dikonfirmasi via WA Jumat (19/6) mengaku, dulu sudah diperbaiki. Katanya, nanti kita instruksikan rekanan untuk memperbaiki diperbaiki.”Siap, nanti kita tangani,” katanya, seraya menyebutkan rusaknya kembali disebabkan tidak cepat dutangani. Tapi, nanti akan dperbaiki.

Menariknya, Yasrul Rahim, malah menyalahkan masyarakat dengan hancurnya jalan tersebut. Katanya, di Kantor Mingguan Investigasi, Jumat (18/6), jalan itu rusak juga disebabkan oleh masyarakat. Soalnya, saat pemadatan klas A, karena debu jalan, masyarakat sering menyiram, sehingga pemadatan jadi turun.”Setelah diaspal, akhirnya jalan itu kembali rusaknya,” katanya.

Sengkarut jalan nasional Baso – Batas Riau juga menuai sorotan dari Koordinator LSM Ampera Indonesia Wilayah 1 DR (HC) Syawaluddin Ayub. Katanya, perusahaan ini, memang sering menuai sorotan dalam mengerjakan proyek. Termasuk juga pekerjaan jalan Matur – Palembayan yang diberitakan beberapa media. Disamping itu, bisa juga perusahaan itu dalam waktu bersamaan juga mengerjakan proyek jalan nasional Padang-Painan.

“Bisa jadi, ini penyebab rekanan lalai mengerjakan jalan Baso – Batas Riau ini. Faktanya dua titik jalan nasional di Rimbo Data, Pangkalan dan Hulu Aia, Kelok Sembilan, layaknya kolam renang kerbau. Saat hujan lubang tersebut tertutup air dan rentan kecelakaan. Ataukah harus menunggu korban dulu kolam renang kerbau ditengah jalan ini, baru diperbaiki,” katanya.

Diakhir pembicaraannya, Syawaluddin, juga menyebutkan, pekerjaan proyek ini sudah bermasalah dari awal. Bahkan, sudah sering diberitakan media ini. Dan, kita akan kumpulkan data serta poto pendukung untuk menyurati ke Kementerian PUPR melalui Dirjen Bina Marga. “Termasuk juga aparat penegak hukum,” katanya mengakhiri. hs/nv

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

OvumNews