MT-AB Sorot Proyek Jalan Nasional Lubuk Selasih – Batas Jambi TH 2022
Sumbar.Padang..Ovumnews.com– Proyek Milik Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Direktorat Jenderal Bina Marga, sudah terlihat
Proyek dibawah tanggung jawab Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Sumatera Barat, baru dimulai menuai persoalan. Wajar saja, proyek Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I⁸I Sumatera Barat, ditanggapi miring
Pasalnya, pekerjaan preservasi jalan dan Jembatan Lubuk Selasih – Surian – Padang Aro – Bts Jambi, Lokasi Ruas Jalan Lubuk Selasih – Surian – Padang Aro – Bts Jambi (Kab. Solok dan Kab Solok Selatan, terkesan asal asalan.Terbukti, proyek dikerjakan kontraktor PT Rama Utama Mandiri, diduga tidak sesuai spek.
Proyek Nomor Kontrak No KU.02.10/KTR.01/PJN.II/PPK-2.5/I/2022, sedimen saluran air bertebaran dibahu jalan. Begitu juga, rumput yang dipotong, proyek dimulai tanggal 6 Januari 2022, itu dibiarkan bertumpuk dibibir jalan
Investigasi yang dilakukan MT -AB dilapangan terlihat (30/02/22), sedimen dan rumput dibiarkan bertumpuk dibibir jalan. Meski, sudah dibersihkan, namun tak dilakukan pembuangan rumput dan sedimen.
Sedimen masih berserakan sepanjang bibir jalan. Bahkan, ada memakan badan jalan. Wajar, proyek dengan senilai Rp. 19.362.698.000, APBN.2021
Proyek dalam masa pelaksanaan 357 Hari Kalender,
Konsultan PT Exxo Gamindo Perkasa dan PT Arci Pratama Konsultan (KSO).
Untuk pekerjaan pasangan batu, ditenggarai melanggar spesifikasi teknis.
Pasangan batu diatas permukaan tanah labil, tanpa koporan atau menggunakan tapak pondasi.
Adukan juga dilakukan diatas tanah dibibir jalan, sehingga adukan terlihat bercampur tanah. Tak terlihat kotak takaran maupun kotak diadukan dilokasi pekerjaan
Batu digunakan beragam. Ada yang berlumut dan tak dibersihkan sebelum dipasang.
K3 juga kurang menjadi perhatian. Beberapa pekerja tak menggunakan Alat Pengaman Diri (APD).
Gusman selaku , PPK 2.5, dikonfirmasikan oleh awak media dan MT-AB , belum bisa dohubungi menjawab.
Juga Putra selaku Ka Satker juga belum bisa dihubungi.
Syafrigon Datuak Cinto Kayo mengatakan diduga proyek kurangnya pengawasan dilapangan.
Lemahnya pengawasan dari pemilik proyek ,diduga pelaksana akan berbuat semaunya, dalam pelaksanaan tidak dijaga pengawas tentu proyek diragukan mutu dan kualitasnya.
Kita akan melakukan kontrol dalam proyek ini dalam pelaksanaanya.
MT-AB Sorot Proyek Jalan Nasional Lubuk Selasih – Batas Jambi TH 2021
Sumbar.Infosatelitnews.com– Proyek Milik Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Direktorat Jenderal Bina Marga, sudah terlihat
Proyek dibawah tanggungjawab Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Sumatera Barat, baru dimulai menuai persoalan. Wajar saja, proyek Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Sumatera Barat, ditanggapi miring
Pasalnya, pekerjaan preservasi jalan dan Jembatan Lubuk Selasih – Surian – Padang Aro – Bts Jambi, Lokasi Ruas Jalan Lubuk Selasih – Surian – Padang Aro – Bts Jambi (Kab. Solok dan Kab Solok Selatan, terkesan asal asalan.Terbukti, proyek dikerjakan kontraktor PT Rama Utama Mandiri, diduga tidak sesuai spek.
Proyek Nomor Kontrak No KU.02.10/KTR.01/PJN.II/PPK-2.5/I/2022, sedimen saluran air bertebaran dibahu jalan. Begitu juga, rumput yang dipotong, proyek dimulai tanggal 6 Januari 2022, itu dibiarkan bertumpuk dibibir jalan
Investigasi yang dilqkukqn MT -AB dilapang terlihat (30/02/22), sedimen dan rumput dibiarkan bertumpuk dibibir jalan. Meski, sudah dibersihkan, namun tak dilakukan pembuangan rumput dan sedimen.
Sedimen masih berserakan sepanjang bibir jalan. Bahkan, ada memakan badan jalan. Wajar, proyek dengan senilai Rp. 19.362.698.000, APBN.2021
Proyek dalam masa pelaksanaan 357 Hari Kalender,
Konsultan PT Exxo Gamindo Perkasa dan PT Arci Pratama Konsultan (KSO).
Untuk pekerjaan pasangan batu, ditenggarai melanggar spesifikasi teknis.
Pasangan batu diatas permukaan tanah labil, tanpa koporan atau menggunakan tapak pondasi.
Adukan juga dilakukan diatas tanah dibibir jalan, sehingga adukan terlihat bercampur tanah. Tak terlihat kotak takaran maupun kotak diadukan dilokasi pekerjaan
Batu digunakan beragam. Ada yang berlumut dan tak dibersihkan sebelum dipasang.
K3 juga kurang menjadi perhatian. Beberapa pekerja tak menggunakan Alat Pengaman Diri (APD).
Gusman selaku , PPK 2.5, dikonfirmasikan oleh awak media dan MT-AB , belum bisa dohubungi menjawab.
Juga Putra selaku Ka Satker juga belum bisa dihubungi.
Syafrigon Datuak Cinto Kayo mengatakan diduga proyek kurangnya pengawasan dilapangan.
Lemahnya pengawasan dari pemilik proyek ,diduga pelaksana akan berbuat semaunya, dalam pelaksanaan tidak dijaga pengawas tentu proyek diragukan mutu dan kualitasnya.
Kita akan melakukan kontrol dalam proyek ini dalam pelaksanaanya.
Nantiknya proyek ini tidak bertahan sesuai dengan mutunya
atau umur bertahanya sebuah proyek ini.
(Sutarman. Hs