Riau.Labuhan batu. Ovumnews.com–Puluhan kontraktor yang mengerjakan proyek pembangunan rehab sekolah, jamban/toilet, ruang perpustakaan dan ruang usaha kesehatan sekolah (UKS) dilingkungan Dinas Pendidikan Pemkab Labuhanbatu yang sumber dananya dari DAK tahun anggaran (TA) 2021 merasa kesal dan kecewa karena proyek sudah siap tetapi tidak bisa dibayarkan.

Pasalnya, proyek pembangunan fhisik tahap III yang sudah dikerjakan tidak bisa dibayarkan ditahun 2021, karena dinas pendidikan pemkab labuhanbatu sebagai penguna anggaran terlambat menginput/upload datanya ke kementrian.

Sebagai penyedia barang dan jasa, kami sudah kerjakan kewajiban kami sesuai dengan kontrak.Tetapi kenapa tidak bisa dibayarkan?” ujar salah seorang kontraktor yang tidak ingin namanya dipublikasikan,Kamis (30/12/2021).

Dijelaskannya, sebelum habis tenggat waktu pada 15 Desember, pekerjaan maupun dokumen berita acara sudah selesai.”begitu berkas sudah sampai ke BPKAD, kami mendapat info, ternyata tidak bisa dibayarkan karena Dinas Penddikan terlambat menginput dan mengupload untuk tahap ke III.” ujarnya.

Sebelumnya, Plt kepala dinas pendidikan Labuhanbatu Tengku menjawab wartawan via telp selulernya menyebutkan, pihaknya sudah melaporkan semua proyek yang tidak bisa di bayarkan tahun 2021 ini ke BPKAD, dan akan dibayarkan di P APBD Tahun anggaran  2022.

Kemudian bendahara BPKAD Noni ditemui diruang kerjanya menyebutkan, ada sekitar 5 milyar DAK fhisik untuk Sekolah Dasar tidak bisa dibayarkan lagi pada tahun 2022 anggaran tersebut sudah habis dan hanya bersisa 800 ribu lebih di lagi.

“Nanti dibayarkan ditahun 2022, mau jumpai siapapun,tidak akan bisa dibayarkan lagi. Kok lama sekali dinas itu melaporkannya” ujar Noni.

Bupati Labuhanbatu Erik Adtrada Ritonga mengakui, dirinya sudah menegur Plt Kadis Pendidikan.”Sudah saya tegur” ujar Bupati yang baru menjabat sekitar 100 hari itu.Sayangnya Erik tidak menyebutkan sanksi apa yang akan diberikan kepada Tengku sebagai Plt Kadis pendidikan.Tim